Coba lagi

Rabu, 15 Desember 2010

Krakatau

Anak Krakatau

Verbeek, in his report on the eruption, predicted that any new activity would manifest itself in the region which had been between Perboewatan and Danan . Verbeek, dalam laporannya pada letusan, diperkirakan bahwa setiap aktivitas baru akan memanifestasikan dirinya dalam wilayah yang telah antara Perboewatan dan Danan . This prediction came true on 29 December 1927, when evidence of a submarine eruption was seen in this area (an earlier event in the same area had been reported in June 1927). Prediksi ini menjadi kenyataan pada tanggal 29 Desember 1927, ketika bukti dari letusan kapal selam terlihat di daerah ini (peristiwa sebelumnya di daerah yang sama telah dilaporkan pada bulan Juni 1927). A new island volcano, named Anak Krakatau or Child of Krakatoa rose above the waterline a few days later. Sebuah gunung berapi pulau baru, bernama Anak Krakatau atau Anak Krakatau naik di atas permukaan air beberapa hari kemudian. The eruptions were initially of pumice and ash, and that island and the two islands that followed were quickly eroded away by the sea. Letusan pada awalnya batu apung dan abu, dan bahwa pulau dan dua pulau yang diikuti dengan cepat terkikis oleh laut. Eventually a fourth island named Anak Krakatau broke water in August 1930, and produced lava flows faster than the waves could erode them. Akhirnya sebuah pulau keempat bernama Anak Krakatau pecah air pada bulan Agustus 1930, dan menghasilkan aliran lava lebih cepat dari ombak bisa mengikis mereka. Of considerable interest to volcanologists , this has been the subject of extensive study. Yang cukup menarik untuk volcanologists , ini telah menjadi subjek studi ekstensif.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger